Jumaat, 25 April 2014

Model OSI Layer 4 Transport




  Transport layer merupakan layer keempat pada Model Referensi OSI Layer. Model layar ini berada dibawah session layer dan diatas network layer, layer ini termasuk ke dalam kelompok Lower layer atau kelompok layer yang lebih dekat ke mesin. Lapisan Transport bertanggung jawab atas keutuhan dari transmisi data. Lapisan ini sangat penting karena bertugas memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream. Transport layer memindahkan data antar-aplikasi dan antar-device dalam network, transport layer menyiapkan Aplication Data untuk dikirim kedalam network dan menyiapkan network data untuk di proses oleh aplikasi.

Transport layer bertanggung jawab dalam proses :
• Pengemasan data upper layer ke dalam bentuk segment.
• Pengiriman segment antar host.
• Penetapan hubungan secara logika antara host pengirim dan penerima dengan membentuk virtual 
   circuit.
• Secara opsional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan

Dua jenis hubungan yang penting pada Transport Layer :

Connection Oriented

Hubungan ini disebut connection-oriented karena ditunjang oleh Transmission Control Protocol (TCP) dengan menggunakan port 6. Hubungan ini reliable karena setiap session digaransi.
Connection-oriented memiliki tiga langkah untuk melakukan pengiriman sebagai berikut :
• Mengadakan hubungan – di mana jalur antara pengirim dan penerima dibangun.
• Pengiriman paket-paket – data dikirim lewat jalur yang telah dibangun.
• Pemutusan hubungan – hubungan jalur yang tak dipakai lagi akan diputuskan
Ciri-ciri connection-oriented adalah sebagai berikut :
• Semua paket mendapat tanda terima (acknowledge) dari penerima.
• Paket yang tidak diterima dikirim ulang.
• Paket-paket diurut kembali (sequence). Misalnya berdasarkan asal waktu pengirimannya.

Connectionless-Oriented

Mekanisme connectionless-oriented diilustrasikan dengan proses pemberian pesan yang dilakukan melalui surat. Pengiriman surat mungkin sampai ke tempat tujuan tetapi penerima di tempat tujuan belum tentu orang yang dimaksudkan sehingga pesan belum tentu sampai ke orang yang dimaksud. Dari ilustrasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa data yang dikirimkan dengan menggunakan mekanisme connection-less kurang dapat diandalkan. UDP (User Datagram Protocol) mengirimkan data unreliable.

Peran dan fungsi transport layer

• Komunikasi end-to-end logik
Setiap host bisa saja memiliki lebih dari 1 aplikasi yang memanfaatkan network untuk proses komunikasi.setiap aplikasi tersebut bisa saja berkomunikasi dengan yang satu atau lebih aplikasi pada host lain.
• Segmenting
Layer transport bertanggung jawab untuk melakukan segmentasi data yang diterima dari layer atas(layer application).setiap pecahan data hasil segmentasi akan di enkapsulasi dengan header yang berisi informasi-informasi layer transport layer seperti nomer urut(sequence) dan juga prt address pengirim dan penerima.
• Reassembling data
Pada sisi penerima,transport layer memanfaatkan informasi yang ada pada header layer transport untuk menyusun ulang segmen-segmen data menjadi data yang utuh sebelum diberikan kelayer atas(application).
• Identifikasi aplikasi (port-addressing)
Agar data dapat disampaikan pada aplikasi yang tepat,layer transport harus mengidentifikasi target aplikasi yang dituju.untuk itu layer transport memberikan iddentifier/addressing untuk aplikasi (service/layanan) yang disebut dengan port number.
• Multiplexing/Demultiplexing
Hal ini memungkinkan layer bawah (network) untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi mana yang menginisiasi data dan  hanya fokus pada mesin host yang dituju.

• Reliable Delivery
Didalam transport layer banyak hal yang bisa menyebabkan data korup atau hilang dalam proses pengiriman.transport layer dapat memastikan penerima bisa mendapatkan data tersebut dengan mengirim ulang data yang hilang.
• Sequencing
Banyaknya rute untuk mencapai tujuan dapat menyebabkan data diterima secara tidak terurut,transport layer dapat menyusun ulang data secara benar dengan adanya penomeran.
• Flow control
Memori komputer atau bandtwidth network tidak terbatas.transport layer bisa meminta aplikasi pengirim untuk mengurangi kecepatan dalam pengiriman data.hal ini bisa mengurangi hilangnya data dan prose pengrimiman ulang.

Jenis port addressing

• Well-known
a. Antara 0-1023.
b. Disediakan untuk aplikasi dan service yang sudah umum digunakan.
Contoh: http (80),ftp (21),smtp (25) dan lain-lain.
• Registered
a. Antara 1024-49151.
b. Disediakan untuk aplikasi service yang tidak umum.
c. Bisa digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.
• Dynamic
a. Antara 49152 – 65535.
b. Digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.

Beberapa aplikasi, seperti DNS dan SNMP, memanfaatkan kedua protokol TCP dan UDP.

TCP

Reliability TCP dijalankan dengan membangun komunikasi connection-oriented sebelum transaksi data. Selain itu juga dengan acknowledgement, pengirim tahu bahwa data telah sampai ke tujuan jika menerima ack dari penerima. Jika tidak ada ack yang diterima maka pengirim berasumsi bahwa data yang dikirim tadi tidak sampai ke tujuan dan akan melakukan transmisi ulang data tersebut. Namun ack ini menyebabkan traffic network berlebih untuk pengirimannya dan juga retransmisinya.
Field-field yang ada pada header TCP seperti pada gambar dibawah ini dapat memungkinkan terjadinya komunikasi reliable dan communication-oriented.


1. Source Port Number : Port number pada device yang menginisiasi koneksi TCP. Biasanya bernilai random diatas 1023.
2. Destination Port Number : Port number yang mengidentifikasikan protokol layer atas / aplikasi yang berjalan pada device tujuan.
3. Sequence Number : Nomor urut masing-masing segmen.
4. Acknowledgment (ACK) : Nomor octet (byte) selanjutnya yang ditunggu oleh penerima.
5. Window Size : Menunjukkan berapa banyak byte yang bisa dikirimkan sebelum menunggu datangnya acknowledgment dari penerima

Komunikasi klien-server
Pada komunikasi TCP, setiap servis akan di assign (default/manual) dengan sebuah port number. Dua atau lebih aplikasi servis tidak boleh menggunakan port yang sama. Ketika sebuah port telah di assign ke sebuah aplikasi server, maka port itu disebut open pada sisi server.


Salah satu metode untuk meningkatkan security adalah dengan membatasi akses hanya pada port yang digunakan oleh servis saja.

TCP 3-way Handshake


Sebelum transaksi data via TCP, 2 host harus menjalin koneksi. Client menginisiasi komunikasi dengan server. Hal ini untuk menunjukkan bahwa :
 Ada tidaknya mesin tujuan
 Apakah mesin tujuan menjalankan aplikasi yang direquest pada port tujuan.
 Client ingin menjalin komunikasi pada port tujuan.

TCP Termination


Dalam komunikasi TCP, hal ini digunakan untuk menutup koneksi yang telah terjalin sebelumnya. Dibutuhkan two-way handshake untuk menutup satu arah session. Karenanya untuk menutup 2 arah session (client-server dan server client) dibutuhkan 4 kali pertukaran data.

TCP Acknowledgement
Salah satu fitur protokol TCP adalah memastikan sampainya data ke penerima. Layanan TCP pada sisipenerima akan mengirimkan paket acknowledgement kepada pengirim data untuk memberi tahu bahwa data telah diterima.
Sequence number dan acknowledgement number digunakan bersamaan untuk mengkonfirmasi diterimanya sebuah segmen data. Sequence number mengindikasikan jumlah byte relatif yang telah dikirim dalam satu session. Sedangkan acknowledgement number mengindikasikan byte berikutnya yang ditunggu oleh penerima, disebut juga expectational acknowledgement.



TCP Flow Control
Flow control membantu reliability proses transmisi dengan cara menyesuaikan kecepatan efektif untuk aliran data antara 2 mesin. Ketika pengirim (source) diberi tahu bahwa sejumlah data telah diterima, maka source dapat meningkatkan jumlah data untuk session tersebut.

Window size adalah salah satu field header TCP yang menentukan jumlah data yang dapat dikirimkan oleh source tanpa harus menunggu adanya acknowledgement dari penerima. TCP akan memilih kecepatan transmisi data semaksimal mungkin yang dapat di dukung oleh network dan device dan proses retransmisi bisa dikurangi seminimal mungkin.



Salah satu metode flow control adalah dengan menggunakan dynamic window size. Caranya adalah dengan mengubah-ubah nilai window size pada header TCP.
Host penerima mengirim nilai window size yang bisa ditampung dalam satu session kepada pengirim. Ketika penerima ingin menurunkan kecepatan komunikasi karena terbatasnya buffer memori atau hal lain, maka dia akan mengirim nilai window size yang lebih kecil.

Setelah beberapa kali transmisi tanpa ada data yang hilang atau buffer memori berlebih, penerima perlahan menaikkan nilai window size sehingga mengurangi jumlah acknowledgement yang harus dikirimkan. Nilai window size akan terus naik sampai ada data yang hilang atau alasan lain.



UDP
Protokol UDP menyediakan fungsi-fungsi layer transport namun jauh lebih sederhana daripada TCP. Protokol UDP memiliki overhead yang lebih rendah daripada TCP karena bersifat connectionless dan tidak menyediakan fitur-fitur retransmission, sequencing, dan mekanisme flow control. Connection-less berarti UDP tidak menjalin koneksi sebelum mengirim data seperti yang dilakukan TCP, yang berarti data akan langsung dikirimkan begitu saja

Namun hal ini bukan berarti UDP benar-benar “unreliable”, hanya saja fungsi-fungsi yang disediakan TCP tidak ada di UDP, dan jika diperlukan harus di implementasikan pada layer lain.

PDU untuk protokol UDP biasa disebut datagram, meskipun kadang disebut juga dengan segment. Beberapa datagram (atau segmen untuk TCP) kadang mengambil jalur yang berbeda untuk sampai ke tujuan. Hal itu dapat menyebabkan datagram-datagram yang diterima dalam kondisi tidak berurutan. 
Berbeda dengan komunikasi TCP, tidak ada proses sequencing pada komunikasi UDP. datagram yang hilang tidak akan dikirim ulang.
Biasanya aplikasi yang menggunakan protokol UDP adalah yang memerlukan delay serendah mungkin dan bisa mentoleransi hilangnya beberapa data.

Contoh aplikasi : DNS, SNMP, DHCP, RIP, TFTP, online games, VOIP.


Karena fitur yang disediakan tidak sekompleks TCP, header UDP jadi jauh lebih sederhana daripada TCP. Overhead juga lebih kecil karena header yang digunakan untuk enkapsulasi jadi lebih kecil.

Komunikasi klien-server


Seperti halnya aplikasi TCP, aplikasi UDP juga mendapat alokasi Well Known dan Registered port number. Komunikasi client/server diinisiasi oleh aplikasi client. Client akan memilih nomor port dynamic secara random dan menggunakannya sebagai source port.
Karena connection-less, maka segera setelah data siap dikirimkan, UDP akan membentuk datagram dan menyerahkannya ke layer network.

TCP vs UDP





















Sumber :

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM. Konsep & Perancangan Jaringan Komputer : Penerbit ANDI Yogyakarta.
Hendra Wijaya. Cisco Router : Elex Media Komputindo.


URL: 

Khamis, 17 April 2014

Text to Speech (TTS) dan Speech to Text (STT)

Sistem Text to Speech (TTS) merupakan suatu sistem yang dapat melakukan konversi dari teks menjadi ucapan. Saat ini terdapat berbagai sistem yang dapat melakukan fungsi seperti itu, misalkan dengan menggunakan teknologi Diphone. Pembentukan ucapan pada pensintesa ucapan menggunakan metoda diphone concatenation pada prinsipnya dilakukan dengan cara menyusun sejumlah diphone yang bersesuaian sehingga diperoleh ucapan yang diinginkan. Sebagai contoh, pada gambar diperlihatkan pembentukan kata atau ucapan "komputer" yang disusun dari diphone-diphone /_k/, /ko/, /om/ dan seterusnya.
Sistem pensintesa ucapan memiliki dua buah subsistem :

  • Subsistem konverter teks ke fonem 
Subsistem konverter teks ke fonem berfungsi untuk mengolah kalimat masukan dalam suatu bahasa tertentu yang terbentuk teks menjadi urutan kode-kode bunyi yang direpresentasikan dengan kode fonem, durasi serta nadanya. Kode-kode fonem adalah kode yang merepresentasikan unit bunyi yang ingin diucapkan.
  • Subsistem konverter fonem ke ucapan
Bagian konverter fonem ke ucapan akan menerima masukan kode-kode fonem serta pitch dan durasi yang telah dihasilkan oleh bagian sebelumnya. Berdasarkan kode-kode tersebut bagian ini akan menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan yang sesuai dengan kalimat yang ingin diucapkan.


 Sesuai dengan artikel yang saya baca, artikel ini berbicara tentang seorang mahasiswa yang telah membuat aplikasi berbasis Text to Speech yang digunakan untuk membantu para tuna netra membaca tulisan yang ada di dalam komputer. Aplikasi ini juga menggunakan teknologi Diphone, dengan menggunakan komputer dan speaker sebagai output nya, aplikasi ini dirancang agar dapat membacakan tulisan untuk tuna netra. Sehingga tuna netra cukup hanya mendengarkan pembacaan kata-kata yang dilakukan oleh aplikasi tanpa perlu meraba-raba lagi tiap huruf.





Sumber :
http://apindonesia.com/new/index.php?option=com_content&task=view&id=2105

Jumaat, 4 April 2014

Bahasa dan Komputasi (Teknologi Informasi)

Topik : Bahasa dan Komputasi (Teknologi Informasi)
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang dinyatakan dengan adanya bunyi atau tulisan yang bermakna,dipahami dan dihasilkan oleh salah satu alat indera manusia (alat ucap). Secara teknis bahasa berfungsi sebagai menyampaikan suatu gagasan, pendapat dan perasaan.

Komputasi adalah suara cara penyelesaian masalah dari data-data yang dijadikan sebagai inputan dengan menggunakan algoritma. Dan komputer salah satu contoh alat yang digunakan untuk komputasi.

Jadi keterhubungan antara Bahasa dan Komputasi seperti halnya kita mencoba menyelesaikan suatu codingan dan kita butuh inputan data dan lalu kita proses, dan hasilnya menjadi sebuah tulisan atau ucapan yang mempunyai makna tertentu.

Subtopik : Pengembangan multimedia kebahasaan

Pendahuluan
Proses pembelajaran satu rangkaian kegiatan yang sangat kompleks , tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa, akan tetapi sebelum itu Guru harus mempersiapkan banyak hal dan salah satunya adalah membuat siswa termotivasi, senang dan butuh terhadapat pelajaran tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya kondisi belajar yang menyenangkan dan membuat siswa termotivasi untuk lebih giat belajar pada pelajaran tersebut, salah satunya adalah membuat media (Multimedia Interaktif) sehingga materi tidak terasa begitu sulit.

Tujuan Penelitian
Memberikan sarana pembelajaran yang interaktif dan menarik pada siswa SMA, khususnya pada pelajaran Bahasa Jepang.

Rumusan Masalah
Cara penerapan Multimedia Interaktif dalam pelajaran Bahasa Jepang 
Pembelajaran Bahasa Jepang adalah suatu ilmu penambahan untuk pelajaran berbahasa pada sebagian sekolah, dan dalam pelajaran tersebut Guru memiliki kemampuan untuk menghadirkan model-model yang dapat mendukung dalam pengajarannya. Salah satunya dengan menggunakan media ( Multimedia Interaktif). Dan hasil dari uji coba dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menghasilkan sebagian besar dengan dipergunakannya Multimedia, siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik, dan siswa semakin rajin dalam mengikut pelajaran Bahasa Jepang ini. Sangat signifikan pengaruh antara pengguna Multimedia Interaktif terhadap motivasi belajar Bahasa Jepang.






Daftar Pustaka