Khamis, 31 Oktober 2013

Kalimat Efektif



Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat efektif ialah kalimat yang terdiri dari kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis.

Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku 
3. Menggunakan diksi yang tepat
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis 
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai 
6. Melakukan penekanan ide pokok
7. Mengacu pada kehematan kata
8. Menggunakan variasi struktur kalimat

SYARAT KALIMAT EFEKTIF :
a. Bentukan kata harus sesuai EYD
b. Struktur kalimat tepat
c. Kesejajaran
d. Kontaminasi
e. Pleonasme
f. Menggunakan kata baku
g. Kelogisan
h. Selalu menggunakan EYD

A. Bentukan kata
Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat.
Contoh:
1. Anak-anak melempari batu ke dalam sungai.
2. Guru menugaskan siswanya membuat karangan.
Kalimat-kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan kata berimbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang bergerak, sedangkan akhiran –kan pada kata menugaskan membutuhkan objek yang diam.
Perbaikannya :
1. Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai.
2. Guru menugasi siswanya membuat karangan.

B. Struktur kalimat
Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.
Contoh:
1. Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.
2. Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran.
Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat tersebut terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2 induk kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka.
Perbaikannya :
a. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat
b. Di antara ketiga anaknya terdapat perbedaan sifat
2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran.

C. Kesejajaran
Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya.
Contoh:
1. Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2. Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.
Perbaikannya :
1. Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2. Kagiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.

D. Kontaminasi
Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat.
Contoh:
1. Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah dibaca oleh saya.
Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengeyampingkan sedangkan pada kalimat 3 terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif.
Perbaikannya:
1. a. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita.
b. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah saya baca.

E. Pleonasme
Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh:
1. Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih kembali.
Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman = waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula.
Perbaikannya :
1. Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih.


Sumber :

Kata dan Pilihan Kata




Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus sudah diperhitungkan ketepatan serta kesesuaiannya.
Ketepatan ialah hal yang menyangkut makna, logika, kesamaan maksud.
kesesuaian yaitu kecocokan dengan konteks sosial; apakah kata-kata yang dipilih atau dipakai dapat diterima oleh masyarakat, pendengar atau pembaca. Terutama yang lebih penting adalah apakah pilihan kata yang kita pakai sudah merupakan pilihan kata baku

Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa

Imbuhan dari bahasa asing dan upaya pengindonesiaan
Awalan (prefiks / prefix) adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Proses awalan (prefiks) ini di sebut prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dan pertumbuhan bahasa yang terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Awalan terdiri dari me, di, ke, ter, pe, per, se, ber, dan dijelaskan dalam contoh.

Awalan me- pada sebuah kata dasar berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif. Awalan pe- pada suatu kata dasar dapat berfungsi menjadi kata benda. Perubahan awalan me- menjadi meng-, pe- menjadi peng- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /a/, /e/, /g/, /h/,/i/, /u/, /o/, /k/
* Contoh: ambil – mengambil, hancur – penghancur
Perubahan awalan me- menjadi men-, pe- menjadi pen- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /c/, /d/, /j/
* Contoh: coba – mencoba, dorong – pendorong
Perubahan awalan me- menjadi mem-, pe- menjadi pem- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /b/, /f/, /v/
* Contoh: beli – membeli, pembeli
Perubahan awalan me menjadi meny-, pe- menjadi peny- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /s/
* Contoh: siksa – menyiksa, penyiksa
Kata dasar yang memiliki bunyi /p/, /t/, /k/ diubah menjadi /m/ dan /n/
* Contoh: pakai – memakai, pemakai
Kata dasar yang tidak mengalami perubahan bunyi awalan adalah: /l/, /m/, /n/, /r/.
* Contoh: lamar – melamar, pelamar
Awalan ber- dan per- berfungsi membentuk kata kerja aktif.
Untuk kata dasar yang diawali dengan r, maka awalan ber- menjadi be-, per- menjadi pe-.
* Contoh: Renang – berenang, perenang
Awalan di- dan ter- berfungsi membentuk kata kerja dan membawa arti yang pasif. Penempatan obyek di depan sebagai subyek dalam kalimat dan pemindahan pelaku menjadi obyek dalam kalimat dapat diterapkan untuk kedua awalan ini.
* Contoh: Kotoran itu diinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)
Kotoran itu terinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)
Awalan se- berfungsi untuk membentuk kata benda.
* Contoh: Ikat – seikat, Indah – seindah
Awalan ke- berfungsi membentuk kata kerja intransitif ( tidak membutuhkan obyek).
* Contoh: Luar – keluar (Ia sedang keluar .)
Dalam – kedalam (Mereka sedang kedalam.)
Awalan-awalan (imbuhan dari bahasa asing) pada kata-kata serapan yang disadari adanya, juga oleh penutur yang bukan dwibahasawan, adalah sebagai berikut :
* a- , seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti "tidak" atau "tidak ber".
* anti- , seperti antikomunis, antipemerintah, antiklimaks, antimagnet, antikarat yang artinya "melawan" atau "bertentangan dengan"
* bi- misalnya padab ilateral, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya ‘dua’.
* de- seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya ‘meniadakan’ atau ‘menghilangkan’.
* eks- seperti pada eks-prajurit, eks-presiden, eks-karyawan, eks-partai terlarang. Awalan ini artinya ‘bekas’ yang sekarang dinyatakan dengan kata ‘mantan’.
* ekstra- seperti pada ekstra-universiter, ekstra-terestrial, ekstra linguistic, kadang juga dipakai pada kata-
ata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstra-ketat, ekstra-hati-hati. Awalan ini artinya ‘tambah’, ‘diluar’, atau ‘sangat’.
- hiper- misalnya pada hipertensi, hipersensitif. Awalan ini artinya ‘lebih’ atau ‘sangat’.
- in- misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, intransitive. Awalan ini artinya ‘tidak’.
- infra- misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonic. Awalan ini artinya ‘di tengah’.
- intra- misalnya pada intrauniversiter, intramolekuler. Awalan ini artinya ‘di dalam’.
- inter- misalnya interdental, internasional, interisuler, yang biasa di Indonesiakan dengan antar-.
* ko- misalnya pada kokulikuler, koinsidental, kopilot, kopromotor. Awalan ini artinya ‘bersama-sama’ atau ‘beserta’.
* kontra- misalnya pada kontrarevolusi, kontradiksi, kontrasepsi. Awalan ini artinya ‘berlawanan’ atau ‘menentang’.
* makro- misalnya pada makrokosmos, makroekonomi, makrolinguistik. Awalan ini artinya ‘besar’ atau ‘dalam arti luas’.
* mikro- seperti pada mikroorganisme, mikrokosmos, microfilm. Awalan ini artinya ‘kecil’ atau ‘renik’.
multi- seperti padamultipartai, multijutawan, multikompleks, multilateral, multilingual. Awalan ini artinya ‘banyak’.
* neo- seperti pada neokolonialisme, neofeodalisme, neorealisme. Awalan ini artinya ‘baru’.
* non- seperti pada nongelar, nonminyak, nonmigas, nonberas, nonOpec. Awalan ini artinya ‘bukan’ atau ‘tidak ber-‘.

Hubungan antara kata itu dapat berwujud : sinonimi, polisemi, homonimi, hiponimi dan antonimi.
Kelima macam relasi antara kata itu dapat dikelompokkan atas :
1. relasi antara bentuk dan makna yang melibatkan sinonimi dan polisemi :
    a. sinonimi :
        lebih dari satu bentuk bertalian dengan satu makna.
    b. polisemi :
        bentuk yang sama memiliki lebih dari satu makna.
2. relasi antara dua makna yang melibatkan hiponimi dan antonimi :
    a. hiponimi :
        cakupan-cakupan makna dalam sebuah makna yang lain.
    b. antonimi :
        posisi sebuah makna diluar sebuah makna yang lain.
3. relasi antara dua bentuk yang melibatkan homonimi , yaitu satu bentuk mengacu kepada dua referen yang berlainan.




Sumber :
http://www.peribahasaindonesia.com/
http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Prefiks
http://books.google.co.id/

Selasa, 1 Oktober 2013

Kue Lappet dan Pohul-pohul







Kue Lappet adalah jajanan tradisional Khas Batak yang berasal dari Tapanuli. Kue ini biasanya dibentuk menyerupai limas dan dibungkus daun pisang, proses pembuatannya tidak begitu rumit, dimulai dari tepung beras, kelapa parut yang tidak terlalu tua, dan dicampur. Menyusul parutan gula aren, dan air secukupnya. Setelah merata lalu adonan, kemudian dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus hingga matang
Kue Pohul-pohul bentuknya seperti kepalan jari tangan mirip Itak Gurgur karena alat cetaknya cukup sederhana yakni kepalan jari tangan. itulah sebabnya disebut "Pohulpohul" (kepalan)
Pohul-pohul ada dua jenis namun bentuknya tetap sama, yakni yang mentah dan dikukus
Kue Pohul-pohul juga mengandung gizi seperti :
  • Karbohidrat
  • Protein
  • Vitamin B1, B2, B3, B6
  • Zat besi
  • Kalsium
  • Lemak
  • Omega 3
  • Serat
Menurut sejarahnya Pohulpohul sering menjadi buah tangan bagi pihak keluarga yang datang berkunjung dalam rangka pembicaraan adat, misalnya, membicarakan rencana perkawinan putra dan putri kedua belah pihak. Tentu saja pohulpohul yang bentuknya mengikuti siluet kepalan tangan , yakni bekas jari-jari yang membentuk pohulpohul tersebut sehingga tepung beras sebagai bahan utamanya menjadi padat dan saling mengisi, merupakan perlambang dari bagaimana pembicaraan adat di antara kedua belah pihak (paranak dan parboru) berlangsung. Dalam proses yang diwarnai oleh dialog dan negosiasi tersebut, adakalanya terjadi saling lempar perkataan yang menusuk atau menyinggung perasaan. Namun seperti pada pohulpohul di mana tepung saling mengisi dan saling memadatkan diri, kiranya diharapkan demikianlah perkataan-perkataan yang bersiliweran dalam pembicaraan adat, saling mengisi dan saling memadatkan dengan tiada lain tujuannya adalah untuk menyempurnakan hajatan adat yang sedang dipersiapkan
"Kue Lappet dan Pohul-pohul" kue yang satu ini adalah kesukaan saya juga, walaupun asli dari Tanah Batak, kue ini juga dijual di Pasar Senen, karena sebagian orang yang berjualan di Pasar Senen adalah Orang Batak. Dengan harga Rp 2000 per satuan kita bisa menikmati kue ini dan jangan lupa diselingkan dengan Teh Manis atau Kopi Hitam pasti rasanya pun sangat lezat




                      http://id.wikipedia.org/wiki/Pohul-pohul

Mie Gomak




Kalau mendengar kata "Mie Gomak" pasti banyak orang yang berkata ini adalah makanan asli orang Medan atau Batak. Mie Gomak ini sendiri adalah makanan yang terkenal sebagai makanan khas daerah dari Tanah Batak Toba, meliputi semua daerah Batak Toba, dan juga menjadi masakan khas di Sibolga dan Tapanuli.
Sebagian orang menyebutkan, mungkin karena cara penyediaannya digomak-gomak (digenggam pakai tangan) hingga sampai saat ini disebut Mie Gomak, meskipun pada akhirnya tidak menggenggamnya dengan tangan di saat menghidangkannya. Mie Gomak juga sering disebut Spageti Batak karena mirip dengan spageti dari Italia, bentuknya mirip lidi.

Ibu saya pernah memasak Mie Gomak di rumah tapi Ia membuat Mie Gomak yang berkuah kan Sambal Kacang. Kandungan dari Sambal kacang ini juga merupakan gabungan dari kacang goreng yang ditumbuk halus, daun bawang dan juga bahan-bahan rempah lainnya, tentunya dicampur dengan air panas. Kalau memasak Mie nya, sama seperti memasak mie-mie lain yaitu direbus terlebih dahulu. Lalu sebagai tambahannya yaitu Telor Rebus. Dan cara penyajiannya pun mudah yaitu pertama taruh Mie yang sudah direbus ke dalam piring lalu disiram memakai Sambal Kacang tadi lalu ditambahkan Telor Rebus. Dan menurut saya itu sangat enak.