Jumaat, 27 Mac 2015

Persiapan Saya Sebelum atau Setelah Kelulusan Sarjana (S1)

Saya Martin Franklin, kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi dan saya berada di kelas 4KA13. Sesuai dengan judul dari postingan ini yaitu Persiapan Saya Sebelum atau Sesudah Kelulusan Sarjana (S1). Yang pertama yaitu persiapan saya sebelum kelulusan Sarjana (S1), seperti mahasiswa pada umumnya saya harus bisa untuk mempersiapkan apa saja kebutuhan saya sebelum kelulusan sarjana, yaitu yang pertama adalah IPK, karena IPK ini merupakan syarat utama bila ingin daftar sidang sarjana dan juga untuk bekal di dunia kerja nanti.

Karena itu saya akan mempertahankan nilai IPK saya, agar mendapatkan IPK yang terbaik untuk menghadapi sidang sarjana dan dunia kerja nanti, tetapi skill atau kemampuan dalam bahasa pemrograman juga sangat penting, untuk menambah keahlian dalam dunia kerja nanti. Maka dari itu saya akan belajar lebih giat untuk mendalami salah satu bahasa pemrograman. Yang kedua yaitu mengurus administrasi, bila ingin mengurus sidang sarjana saya harus mengurus administrasi termasuk yaitu administrasi keuangan, lulus kursus dan workshop, lulus PI, telah mengikuti aptitude test dan telah mengurus bebas perpustakaan. Kemudian yang terakhir adalah mempersiapkan mental yang kuat untuk menghadapi sidang sarjana dan dunia kerja nanti.

Lalu persiapan saya sesudah kelulusan sarjana tentu saja pertama saya akan menyelesaikan semua urusan administrasi keuangan dan juga akademis di kampus dan mendaftarkan diri di ug career center. Kenapa saya ingin mendaftarkan diri di career center? tentu saja karena situs ug career center ini merupakan website khusus yang disediakan pihak kampus untuk mencari lowongan pekerjaan bagi alumni Universitas Gunadarma dan juga saya juga berkeinginan mengikuti CPNS di tahun ini. Amin.
Sekian tulisan saya, mohon maaf bila ada salah kata. Terima Kasih



Khamis, 26 Mac 2015

Etika, Profesi, Teknologi Informasi dan Etika Profesi TI

Pengertian Etika , Profesi, Teknologi Informasi dan Etika Profesi TI
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
etika profesi TI adalah Penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap masalah penting dalam kehidupan profesional di bidang Teknologi Informasi.

Ciri-ciri Profesional di bidang IT
- Memiliki ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang  bersangkutan dengan bidang IT
- Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
- Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi  perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
- Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
- Memiliki wawasan atau pengetahuan di bidang IT
- Memiliki komitmen yang bias di wujudkan dalam bentuk peningkatan bentuk profesionalnya
- Memahami etika profesinya dan memiliki etos kerja yang baik
- Memegang teguh kode etik yang berlaku

Jenis Ancaman di bidang TI dan Contoh Kasus Cyber
Jenis-jenis kejahatan di internet terbagi dalam berbagai versi. Salah satu versi menyebutkan bahwa kejahatan ini terbagi dalam dua jenis, yaitu kejahatan dengan motif intelektual. Biasanya jenis yang pertama ini tidak menimbulkan kerugian dan dilakukan untuk kepuasan pribadi. Jenis kedua adalah kejahatan dengan motif politik, ekonomi atau kriminal yang berpotensi menimbulkan kerugian bahkan perang informasi. Versi lain membagi cybercrime menjadi tiga bagian yaitu pelanggaran akses, pencurian data, dan penyebaran informasi untuk tujuan kejahatan.
Beberapa jenis kejahatan atau ancaman (threats) yang dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus operandi yang ada, antara lain :
* Unauthorized Access to Computer System and Service
Pada kejahatan ini dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia.
* Illegal Contents
Kejahatan ini merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya, pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan sebagainya.
* Data Forgery
Kejahatan ini merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet.
* Cyber Espionage
Kejahatan ini merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data pentingnya (data base) tersimpan dalam suatu sistem yang computerized (tersambung dalam jaringan komputer).
* Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan Internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku.
* Offense against Intellectual Property
Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet. Sebagai contoh, peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.
* Infringements of Privacy
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.

- Contoh Kasus Cyber : Hacker Porak-porandakan Situs Pemerintah Belanda
Laporan BBC menyebutkan bahwa sebuah serangan cyber dalam skala masif telah menyerang pemerintah Belanda. Sejumlah situs resmi milik instansi pemerintah Belanda dan layanan publik dikabarkan tumbang akibat ulah hacker.
Belum diketahui secara pasti siapa dalang dibalik serangan cyber yang menyasar otoritas negara-negara di Eropa ini. Hanya saja telah diketahui bahwa serangan yang dilakukan adalah jenis 'DDoS Attack'.
DDoS Attack belakangan identik dengan kelompok hacker yang menamakan dirinya sebagai 'Lizard Squad'. Reputasi mereka sebagai kelompok peretas jempolan dimulai pada akhir tahun 2014 kemarin, tepatnya pada malam perayaan Natal. Saat itu Lizard Squad mengklaim bahwa merekalah pihak yang bertanggung jawab atas tumbangnya dua layanan berbasis internet di ranah industri game, yakni PlayStation Network (PSN) dan Xbox Live.
Lalu pada awal Januari 2015 Lizard Squad kembali beraksi. Kali ini tak tanggung-tanggung, enam (6) jejaring sosial kenamaan dibuat luluh lantak. Keenamnya adalah Facebook, Instagram, Facebook, Instagram, MySpace, AOL Instant Messenger, Tinder dan Hipchat. Kesemuanya terdidentifikasi mendapat serangan DDoS Attack.








Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
http://staffsite.gunadarma.ac.id/
https://www.academia.edu/
http://lukmana.ilearning.me/2014/12/15/pengertian-cyber-crime/
http://tekno.liputan6.com/read/2176151/hacker-porak-porandakan-situs-pemerintah-belanda